burung sipon
Kamis, 03 Maret 2016
Senin, 25 Juli 2011
Burung sipon jantan
Burung sipon atau burung sirpu (common iora) memiliki warna bulu yang sama baik jantan maupun betina. Kita dapat membedakan burung sipon jantan dengan betina dapat kita lihat dari paruhnya. paruh burung sipon atau burung sirpu jantan bagian bawah paruh berwarna hitam, lebih gelap dari pada betina. Jenis dan keragaman suara burung sipon atau sirpu jantan lebih beragam dibandingkan burung sirpu betina. Selain itu kita dapat mengeceknya melalui kotoran dari burung sipon di laboratorium Selengkapnya...
Manusia predator utama burung
Senin, 18 Juli 2011
sangkar / sarang burung sipon
Sangkar / sarang burung sipon merupakan sangkar yang unik dan menarik. Serta memiliki desain yang mempertimbangkan aspek keamanan, kebersihan, kenyamanan dan keindahan.
Aspek kenyamanan, sangkar burung sipon sangat mempertimbangkan aspek kenyamanan bagi burung yang meninggali sangkarnnya. Sangkar burung sipon disusun secara rapi dan dilapisi dengan sutr laba laba, selain sebagai pelapis sutra laba laba juga sebagai perekat atau penguat sangkar agar menempel pada ranting pohon.Pada musim hujan bentuk sangkar yang kecil seperti mangkuk dapat melindungi anakdari air hujan pada saat hujanturun induk burung sipon berada di atas sangkar sehingga anak anak burung sipon terjaga kehangatannya. ditambah dengan sutra laba laba yang melapisinya.dan juga letak sangkar burung sipon yang terlindungi oleh daun.
Aspek kebersihan, Burung sipon sangat memperhatikan kebersihan sangkarnya. Pada saat anaknnya berusia 0 sampai dia memungkinkan untuk buang kotoran keluar dari sangkar. Induk burung sipon selalu membuang kotoran anakknya yang masih belum bisa membuang kotoran ke luar sangkar.ketika usia anak mencapai lebih dari tujuh hari anak burung sipon secara alamiah membuang kotoran langsung keluar sangkarnnya.
Serta aspek keindahan. dengan perpaduan antara benang dedaunan dan sutra laba laba yang tertata rapi dengan bentuk mungil seperti mangkuk dengan menempel erat pada ranting merupakan pemandangan sangkar burung yang elagan. hee...
Dilema di dalam konservasi burung
Sehingga banyak bermunculan pedagang pedagang burung, pedagang makanan burung, pedagang sangkar burung, dan pedagang assesoris lainya, serta bermunculan peternak burung jenis tertentu dan juga pemburu liar burung.
Tak hanya itu saja banyakknya usaha kecil,menengah dan bahkan besar memproduksi barang yang berkaitan dengan burung. Sehingga tercipta banyak lapangan pekerjaan baru dalam bidang perburungan.
Disatu sisi ingin melestarikan burung disisi lain merupakan kesempatan besar dalam meraih keuntungan ekonomi. Tentu ini merupakan hal yang tidak menguntungkan bagi kelestarian burung. Dan kitapun tidak ingin mengorbankan salah satu dari hal tersebut. Ini harus berjalan selaras dan seimbang tanpa mengancam kelestarian burung dan perekonomian masyarakat.
Kita harus merangkul selurung elemen lapisan masyarakat untuk melestarikan burung dan habitatnya. Dan juga menciptakan suatu lapangan pekerjaan yang ramah lingkungan dan menguntungkan. Tak hanya masyarakat tetapi juga pegusaha dan pemerintah harus mendukung dengan serius.
Lestarilah burung burung di Indonesia...!!!!!!!!!
Minggu, 17 Juli 2011
Perlunya Undang Undang Perlindungan Burung
Perlindungan burung memang membutuhkan kerjasama antara masyarakat, pengusaha dan penegak hukum dan pemerintahan. Tanpa adanya kesadaran yang tinggi mustahil jika peraturan itu dapat berjalan dengan baik dan menjamin burung burung yang sekarang masih banyak menjadi langka dan punah di kemudian hari.
Rabu, 13 Juli 2011
Manusia merupakan ancaman terbesar kelestarian burung sipon
Dari jaman manusia purba hingga sekarang perburuan burung sudah dilakukan. Mulai dari pemenuhan kehidupan sehari hari serta pemenuhan kesenangan, dan kepuasan hati. Perilaku manusia ini sudah berlangsung bertahun tahun lamanya hingga sekarang masih berlanjut.
Perburuan yang dilakukan manusia dari jaman ke jaman itu memberi perubahan pola dalam melakukan penangkapan burung. Seiring dengan berjalannya waktu akal dan pikiran manusia juga mengalami perkembangan yang pesat. Kemajuan pola berfikir manusia berperan besar dalam perolehan hasil buruan. Yang sebelumnnya manusia menggunakan cara cara yang traditional hingga menggunakan cara yang lebih modern.
Ditambah tingkah laku manusia yang kurang menjaga kondisi lingkungan, seperti perusakan hutan, penebangan liar, pembukaan ladang dengan cara membakar hutan,Sehingga hutan yang tadinya lebat dan merupakan habitat burung dan satwa lainnya menjadi rusak. dan masih banyak lagi ulah manusia yang merugikan kehidupan satwa dan lingkungan.
Mari kita selamatkan hutan ..!!!!!!!!!
Selengkapnya...